ARTICLE AD BOX
Pasangan Made Muliawan Arya (De Gadjah) – Putu Agus Suradnyana (PAS) menyoroti isu-isu strategis, termasuk ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, hingga transformasi digital. Sementara pasangan Wayan Koster – Nyoman Giri Prasta mengedepankan keberlanjutan program berbasis lokal, seperti smart agriculture dan pemberdayaan perempuan.
Program Prioritas Paslon De Gadjah-PAS
De Gadjah memulai pemaparan dengan menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja Bali untuk menghadapi bonus demografi. "Kita perlu pendidikan vokasi yang tepat, sertifikasi berbasis teknologi, serta akses lapangan kerja yang lebih baik," ujarnya.
Paslon ini juga mencanangkan program diversifikasi pekerjaan di luar sektor pariwisata dan mendukung pelaku usaha mikro. "Kami berkomitmen menciptakan iklim usaha sehat, membangun startup, serta mendukung tenaga kerja migran Indonesia (PMI) asal Bali untuk kembali dengan solusi kewirausahaan," tambahnya.
Dalam bidang kesehatan, mereka menawarkan pengembangan rumah sakit ibu dan anak serta layanan konsultasi kejiwaan gratis. "Masalah stunting dan kesehatan reproduksi harus menjadi perhatian utama demi generasi Bali yang unggul," tegas De Gadjah.
Paparan Program Koster-Giri Prasta
Sementara itu, Wayan Koster menggarisbawahi capaian pengangguran Bali yang rendah, yaitu 1,87% pada 2023. Meski demikian, ia mengakui tantangan tenaga kerja seperti rendahnya produktivitas dan dominasi pendidikan menengah ke bawah.
"Kami mempersiapkan pelatihan keahlian digital dan kewirausahaan bekerja sama dengan perguruan tinggi, serta memastikan kepatuhan perusahaan terhadap upah minimum provinsi," kata Koster.
Dalam bidang perempuan dan anak, Koster menyampaikan kebijakan berbasis Perda Pengarusutamaan Gender. "Kami memastikan 30% jabatan di pemerintahan dan perusahaan diisi oleh perempuan, serta menyediakan rumah aman bagi korban kekerasan," ujarnya.
"Kami mempersiapkan pelatihan keahlian digital dan kewirausahaan bekerja sama dengan perguruan tinggi, serta memastikan kepatuhan perusahaan terhadap upah minimum provinsi," kata Koster.
Dalam bidang perempuan dan anak, Koster menyampaikan kebijakan berbasis Perda Pengarusutamaan Gender. "Kami memastikan 30% jabatan di pemerintahan dan perusahaan diisi oleh perempuan, serta menyediakan rumah aman bagi korban kekerasan," ujarnya.
Isu Pertanian dan Pendidikan
Kedua paslon juga sepakat bahwa sektor pertanian Bali menghadapi tantangan serius. De Gadjah-PAS mengusung program Simantri Plus berbasis teknologi untuk mendukung petani dengan akses benih unggul dan diversifikasi produk pasca panen.
Koster-Giri Prasta menawarkan konsep smart agriculture, pelatihan teknologi digital bagi petani muda, dan pembentukan BUMD pangan untuk memastikan stabilitas harga hasil tani.
Dalam bidang pendidikan, kedua paslon menyoroti pentingnya penguatan karakter generasi muda Bali. De Gadjah-PAS menjanjikan pendidikan gratis bagi SMK negeri dan subsidi bagi SMK swasta. Sedangkan Koster-Giri Prasta fokus pada pendidikan berbasis sains, teknologi, dan budaya lokal.
Harapan KPU untuk Pemilu Damai
Ketua KPU Bali, I Dewa Gede Lidartawan, membuka Debat Terbuka Ketiga dengan apresiasi terhadap kedua paslon. Lidartawan juga mengingatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemungutan suara pada 27 November 2024. “Mari bersama-sama mewujudkan Pemilu damai dengan hadir di TPS sesuai waktu yang telah ditentukan,” pungkasnya.