Koster-Giri akan Tata Kawasan Suci di Bali

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX
Namun keduanya berjalan terpisah. Cagub Koster melangsungkan kampanye di Buleleng Barat sedangkan Cawagub I Nyoman Giri Prasta bersama Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Buleleng I Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna menyapa wilayah Buleleng Timur.

Pantauan NusaBali di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Cagub Koster yang didampingi sejumlah elite partai melangsungkan kampanye dengan lebih kekeluargaan. Dia magibung (menyantap makanan bersama dalam satu wadah) dengan ratusan pendukung dan relawannya, menyantap hidangan nasi, sate, lawar dan daging babi.

Magibung menurutnya adalah tradisi adiluhung yang mengandung semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong warisan leluhur. Sudah sepatutnya sebagai krama Bali yang memegang teguh adat tradisi menghormati tradisi yang dimiliki. Terlebih selama ini Bali tersohor di dunia karena adat, seni dan budaya yang lestari. Dalam kesempatan tersebut Koster memaparkan rencana dan rancangan program kerja jika dipercaya kembali oleh masyarakat menjadi Gubernur Bali di periode kedua pada Pilgub 2024 ini. Salah satu program yang dikonsentrasikan politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini adalah penataan kawasan suci.

Pertama, rencana restorasi Pura Besakih. Pura terbesar di Bali ini menurut Koster beberapa palinggihnya sudah waktunya diremajakan. Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan ini, sudah banyak palinggih yang miring, jamuran, lapuk, bahan materialnya tidak sama. Ada yang pakai batu, ada pese, ada kayu dan bahan alam lain, warna beda, motif ukurannya beda tidak standar.

“Sehingga saya ingin mengembalikan arsitektur lama sesuai warisan, standar material dan kualitasnya nanti disamakan semua supaya bagus rapi. Menjadi pura yang benar menyatukan, tidak hanya Bali tetapi juga di Indonesia,” ujar Koster.

Rencana restorasi Pura Agung Besakih sudah dibuatkan desain. Terutama 26 palinggih utama di Pura Besakih. Untuk merestorasi pura terbesar di Bali ini menurut Koster memerlukan anggaran sekitar Rp 140 miliar dan dapat dianggarkan di APBD Pemprov Bali. Menurutnya, jumlah anggaran ini tidak sebanding jika dibandingkan aura spiritual Pura Besakih yang sangat kuat sehingga mendatangkan banyak wisatawan.

Selain kawasan suci Pura Besakih, juga dirancang penataan parkir Kawasan Pura Batur, Kintamani, Bangli yang selama jika piodalan selalu macet parah, karena jalan sempit dan tidak ada parkir. Koster pun menyampaikan perlu ada penataan parkir seperti di Pura Besakih. Selain itu untuk memperlancar arus lalu lintas Pura Batur-Pura Besakih yang selama ini menjadi satu paket perjalanan spiritual umat Hindu, juga akan dibuatkan jalan baru.

Khusus untuk Buleleng, sesuai aspirasi pendukungnya yang hadir, Koster juga diharapkan menata Pura Agung Pulaki jika terpilih kembali di Pilgub Bali. Gubernur Bali periode 2018-2023 ini pun mengamini aspirasi masyarakat tersebut. Menurutnya Pura Agung Pulaki yang masuk menjadi salah satu Pura Dang Kahyangan, menjadi tempat sakral yang menjaga Bali bagian barat. “Pura Pulaki perlu penataan parkir, taman, kios yang lebih representatif. Satwa monyet di sekitar bukit Pulaki, harus dijaga dengan baik. Kalau perlu dibuatkan kolam, tanaman buah-buahan sebagai sumber makanan dan minuman mereka. Biar hidupnya nyaman dan tidak mengamuk,” tegas Koster.

Cagub Koster kemarin juga menggelar kampanye di Desa Musi Kecamatan Gerokgak Buleleng. Kampanye ini dihadiri ratusan warga dan didominasi ibu-ibu dan generasi muda. Ibu-ibu dan generasi muda antusias ingin bertemu Koster-Giri dan juga Paslon Bupati Buleleng nomor 2 Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna. Saat tiba di Wantilan Subak Mekarsari Desa Musi, warga langsung antusias menyambut Koster.

Warga Desa Musi, Gerokgak yang didominasi ibu-ibu dan generasi muda pose bersama Cagub Koster. –IST 

Saat itu, Cagub Koster ditemani Ketua Tim Pemenangan Buleleng Ketut Ngurah Arya yang juga Ketua DPRD Buleleng, pengurus PDIP Buleleng dan PAC Gerokgak, relawan dan ratusan warga. Tokoh masyarakat Desa Musi, Putu Darmawan mengatakan semua warga Desa Musi mengapresiasi kinerja Wayan Koster sebagai Gubernur Bali 2018-2023. Ia bersama warga akan mencoblos nomor 2 Koster-Giri dan Joss24 pada Rabu 27 November 2024. "Astungkara kami harapkan Pak Koster jadi Gubernur Bali periode kedua. Kami apresiasi karena telah memperhatikan serius Desa Adat se Bali," katanya.

Cagub Koster menyampaikan terima kasih atas kehadiran warga Desa Musi. Meskipun kampanye digelar siang hari namun warga antusias hadir. Menurutnya Koster-Giri juga berkomitmen akan membantu pengaspalan jalan di Desa Musi. Kemudian merehabilitasi wantilan Desa dan Pura setempat. Koster-Giri akan fokus membangun ekonomi baru yang berkelanjutan sesuai dengan potensi wilayah Masing-masing. Seperti di Gerokgak, akan dibangun sejumlah industri pada potensi kelautan, pertanian dan pariwisata. 7 k23
Read Entire Article