Pemuda Desa Adat Kesiman Antusias Persiapkan Penjor Pengerebongan

1 month ago 6
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Yowana Werdhi, I Putu Karisma Yogi, yang akrab disapa Ion, mengungkapkan bahwa penjor yang dibuat tahun ini mengusung konsep ‘Pemendak Agung.’ “Pemendak Agung merupakan penyambutan Tirta, prosesi peralihan setelah Pengepekan dan sebelum Pengerebongan,” ujar Ion saat ditemui pada Jumat (11/10/2024) malam. 

Ia menambahkan, pengerjaan penjor telah dimulai sejak Minggu lalu, pasca-Hari Raya Kuningan, dan hingga Jumat malam, sudah mencapai 80 persen penyelesaian.

Pembuatan penjor kali ini memerlukan anggaran yang lebih besar dibandingkan enam bulan lalu, dengan biaya sekitar Rp 7 juta. Salah satu elemen utama yang menjadi sorotan adalah penggunaan ornamen kipas (kepet) sebagai simbol penting dalam prosesi Pemendak Agung. "Kipas ini kami tonjolkan karena merupakan atribut yang memiliki makna khusus dalam konsep yang kami usung," jelas Ion.

Konsep penjor yang diterapkan terinspirasi dari ide-ide para senior dan anggota ST lainnya, serta elemen-unsur yang ada di Pura Pengerebongan. Tren penjor berwarna juga terlihat di penjor ini, dengan pemilihan warna yang mengikuti kreativitas dan warna Dewata Nawa Sanga, serta warna Kober Meregan pada beberapa bagian ornamen.

Ion berharap agar seluruh anggota ST tetap kompak dan tidak terpecah, terutama di tengah suasana politik menjelang pemilu. "Saya berharap agar tidak ada yang mengaitkan persiapan ini dengan politik, sehingga semua bisa berjalan lancar," kata Ion.

Tak hanya truna (pemuda), para truni (pemudi) juga turut terlibat dalam proses pembuatan penjor. Menurut Ion, bagian paling menantang adalah pembuatan ornamen kipas dari daun ental, yang harus dibentuk dan diwarnai dengan tangan. "Kipas ini bukan kipas jadi seperti yang biasa digunakan penari, tetapi dibuat secara manual," tambahnya.

Pengerebongan merupakan salah satu tradisi penting di Desa Adat Kesiman, yang melibatkan masyarakat dalam berbagai persiapan tradisi turun-temurun ini. *m03

Read Entire Article