Penjor Hias Kreasi Sekaa Teruna Sambut Pengerebongan

1 month ago 8
ARTICLE AD BOX
Salah satu ST yang aktif dalam pembuatan penjor adalah ST Yowana Dharma Laksana, Banjar Meranggi Kesiman Petilan, yang dikenal langganan juara dalam lomba penjor setiap enam bulanan. 

Ketua ST Yowana Dharma Laksana, Kadek Yoga Febrian Ramartha, mengatakan mereka sudah memulai pengerjaan sejak usai Galungan.

“Kami memulai lebih awal karena ada banyak waktu libur di hari raya, terutama bagi anak-anak yang masih sekolah. Jadi, kami memanfaatkan waktu tersebut agar tidak harus begadang lagi,” ujar Yoga pada Selasa (8/10/2024).

Untuk menyambut Pengerebongan kali ini, ST Yowana Dharma Laksana mengambil tema "Canang Rebong." Menurut Yoga, inspirasi tema tersebut datang dari pengamatan saat Hari Raya Galungan. “Meskipun sederhana, canang memiliki arti yang mendalam sebagai persembahan. Canang Rebong yang kami buat ini adalah persembahan khusus untuk menyambut Ida Bhatara di Pura,” jelasnya.

Penjor buatan ST Yowana Dharma Laksana selalu berhubungan dengan elemen yang ada di Pura Pengrebongan. Tema-tema sebelumnya seperti "Kukus Arum" dan "Aji Juden" juga menggambarkan elemen yang ada di pura. 

Dalam proses pembuatan penjor kali ini, mereka telah menghabiskan dana sekitar Rp7 juta, dengan pendanaan yang didapat dari kas ST, dukungan Banjar, dan hadiah dari lomba penjor sebelumnya.

“Kami berharap karya kami tidak hanya bisa menginspirasi, tetapi juga menjadi simbol kemenangan Dharma melawan Adharma,” tambah Yoga.

Tak hanya Banjar Meranggi, antusiasme serupa juga terlihat di ST Werdhi Nata Guna Wijaya, Banjar Tanggun Titi, Kesiman Kertalangu. Anggota ST, I Ketut Aris Prayoga, mengatakan bahwa mereka memulai pembuatan penjor sebelum Hari Raya Kuningan dengan mengangkat tema "Agni" atau api.

Yowana ST Werdhi Nata Guna Wijaya, Banjar Tanggun Titi, Kesiman Kertalangu, saat menggarap penjor untuk Pengerebongan. -NGURAH ARYA DINATA

“Bagian terumit adalah pewarnaan, karena sekarang tren penjor berwarna. Namun yang lebih penting bagi kami adalah bagaimana kerja sama dan ketulusan dalam berkarya. Kami optimis, tapi kemenangan bukan tujuan utama,” ujar Aris.

Tema "Agni" mereka, yang melambangkan api, diharapkan bisa memberi kesan kuat dalam penjor yang mereka buat kali ini. Anggaran yang mereka gunakan berkisar antara Rp5-6 juta.

Dengan semangat gotong royong dan dedikasi, para pemuda Desa Adat Kesiman berharap bahwa karya penjor mereka tidak hanya indah, tetapi juga membawa berkah bagi masyarakat. Persiapan penjor yang sudah mencapai 60% ini diharapkan dapat rampung tepat waktu untuk menyambut hari besar Pengerebongan.*m03

Read Entire Article